Kamis, 12 Juni 2008

MASA KEHAMILAN - Bulan Pertama

Pada awal bulan masa kehamilan ini di sebut sebgai masa kritis, dari sebuah tahapan awal perkembangan kehidupan janin di dalam kandungan. Berkembang dengan baik atau tidaknya si janin adalah tergantung pada saat awal ini.

Masa kritis ini meliputi masa kehamilan mulai dari bulan pertama sampai dengan bulan ketiga.

Gambar bentuk janin yang menunjukkan betapa lemah dan mudanya usia si Kecil pada bulan pertama bisa dilihat dibawah ini (sehubungan dengan masa kritis dari sebuah tahapan awal perkembangan kehidupan janin di dalam kandungan) :





  1. perkiraan bentuk janin di usia - 1 hari, si Kecil masih bernama zygote.
  2. perkiraan bentuk janin di usia - 7 hari,
  3. perkiraan bentuk janin di usia - 14 hari,
  4. perkiraan bentuk janin di usia - 16 hari,
  5. perkiraan bentuk janin di usia - 19 hari,
  6. perkiraan bentuk janin di usia - 20 hari, si Kecil sudah bernama embrio,
  7. perkiraan bentuk janin di usia - 21 hari,
  8. perkiraan bentuk janin di usia - 22 hari, sel - sel dasar yang akan menjadi cikal bakal organ tubuh telah terbentuk.
  9. perkiraan bentuk janin di usia - 23 hari, sel - sel untuk cikal bakal pembentukan tulang mulai terbentuk.
  10. perkiraan bentuk janin di usia - 24 hari, pembentukan jantung telah dimulai.
  11. perkiraan bentuk janin di usia - 25 hari,
  12. perkiraan bentuk janin di usia - 26 hari, suara detak jantung si Kecil sudah bisa di dengar.
  13. perkiraan bentuk janin di usia - 28 hari,

Dari gambar diatas, Anda bisa melihat mulainya pertumbuhan janin dari hari ke - 1 sampai dengan hari ke - 28.
Dalam rentang waktu tersebut, si Kecil yang baru berbentuk janin harus dijaga sebaik mungkin dikarenakan bentuk janin tersebut masih dalam proses pembentukan awal yang kondisinya cukup lemah (rentang waktu dalam masa - masa inilah yang disebut masa kritis).

Masa kritis tersebut harus Anda hadapi dengan pengertian yang benar mengenai pertumbuhan janin yang mulai hadir di dalam perut Sang Ibu. Pengertian tersebut antara lain adalah :
- menjaga fisik Sang Ibu dengan benar (jangan biarkan Sang Ibu kelelahan / capai)
- menjaga emosi Sang Ibu (jangan biarkan Sang Ibu mengalami stress yang berlebihan)
- jangan pernah memukul bagian perut Sang Ibu secara lembut apalagi keras
- beri asupan makanan yang bergizi bagi Sang Ibu
- berkonsultasilah dengan ahlinya selengkap & sedini mungkin (dokter kandungan / bidan, atau lainnya)
- jika bisa, ... turuti semua keinginan Istri (nah, ... kondisi ini yang memunculkan adanya istilah : ngidam).

Bagaimana caranya mengetahui hari ke - berapa yang saat ini sedang terjadi dalam diri Anda ? Mudah, ... hitung datangnya haid Anda yang terakhir, lalu perkirakan masa datangnya haid Anda yang berikutnya, bila Anda merasa terlambat datang bulan / haid berarti Anda telah hamil 4 (empat) minggu dan janin Anda baru berusia 2 (dua) minggu. Di saat ini, pemeriksaan kehamilan melalui urine belum dapat di ketahui dengan jelas, sebaiknya Anda mencoba memeriksakan kadar hormon hCG (human Chorionic Gonadotropin) lewat pemeriksaan darah Anda.

Pada bulan pertama ini, tubuh Sang Ibu belum mengalami perubahan yang berarti, ini yang menyebabkan sebagian besar Ibu tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil.

Secara umum, dimulai pada bulan pertama dalam masa kehamilan ini, perubahan emosi Sang Ibu yang labil sudah mulai terlihat fluktuasinya (kadang marah / bahagia / menangis secara tiba-tiba tanpa ada alasan yang jelas). Sebaiknya para Suami harus bisa memahami atau mengerti akan keadaan ini, sehingga emosi Sang Ibu tidak akan menjadi semakin buruk (Sang Ibu akan mulai mengalami kondisi morning sickness).
Sang Ibu juga akan sering terlihat mengalami gejala mual ataupun muntah - muntah, dikarenakan terjadi perubahan hormon dan juga emosi di dalam dirinya secara tanpa dia sadari yang muncul karena perasaan tertekan, perubahan selera makan, perubahan berat badan dan lain - lainnya. Mulai saat ini, dukungan dari pasangan dan seluruh anggota keluarga sangatlah penting mengingat keadaan calon Sang ibu tersebut.

Selasa, 10 Juni 2008

Tips Untuk Menjaga Kehamilan

Untuk menjaga kehamilan itu agar bayi yang ada dalam kandungan tetap

sehat. Inilah awal untuk memiliki anak yang sehat. Dan masa kehamilan

ini sangatlah menentukan pertumbuhan dan perkembangan si kecil

nantinya.

1. Kontrol teratur ke dokter untuk memeriksakan kehamilan. Bulan-bulan

terakhir kehamilan, kontrol harus dilakukan lebih sering lagi. Bila

Anda mempunyai keluhan atau mempunyai kekhawatiran apapun terhadap

kehamilan yang Anda alami, periksakanlah ke dokter, walaupun ini belum

saatnya Anda harus kontrol kembali.



2. Hindari bahan atau zat-zat kimia yang yang menimbulkan keracunan

seperti insektisida, cat, bahan-bahan yang mengandung merkuri (air

raksa) atau timah hitam.



3. Berhenti merokok bila Anda merokok atau janganlah menjadi perokok

pasif, karena Anda sering menghirup asap rokok dari orang sekitarnya,

misalnya dari suami Anda. Asap rokok akan membuat si kecil lahir

dengan berat badan yang kurang, kematian si kecil dalam kandungan atau

si kecil mudah jatuh sakit atau lambat dalam mempelajari sesuatu

nantinya, dapat juga menyebabkan Anda mengalami keguguran.



4. Minumlah yang lebih banyak, terutama air putih. Cairan yang masuk

berguna untuk membantu peningkatan volume darah yang terjadi selama

kehamilan. Minumlah sedikitnya 6 - 8 gelas sehari, dapat berupa jus

buah, susu, atau air putih biasa. Cara mudah untuk melihat kecukupan

cairan dalam tubuh ialah dengan melihat warna air seni. Bila air seni,

jernih seperti air putih atau hanya sedikit kuning, itu menunjukkan

Anda cukup mengkonsumsi cairan.



5. Konsumsi makanan yang bergizi, untuk memenuhi kecukupan gizi untuk

ibu dan si kecil dalam kandungan. Makanan harus memenuhi 5 kelompok

makanan utama: nasi atau sumber karbohidrat lainnya, daging dan

protein lainnya, sayuran, buah-buahan dan susu. Kurangi makanan

berlemak dan perbanyak makanan berserat





6. Konsumsi vitamin Asam Folat 400 mikrogram perhari, sebelum

kehamilan hingga beberapa bulan pertama dalam kehamilan. Hal ini

berguna untuk mencegah cacat tabung saraf dan tulang belakang pada si

kecil. Asam Folat ini juga penting diperoleh dari makanan yang

mengandung Asam Folat seperti pada sereal, beras merah, jeruk, sayuran

hijau, kacang-kacangan, brokoli, dan lainnya.



7. Konsumsi juga tablet penambah darah, yaitu tablet yang mengandung

zat Besi sebanyak 30 miligram sehari selama masa kehamilan, atau

sesuai yang dianjurkan oleh dokter. Zat Besi ini berguna untuk

mencegah terjadinya anemia pada saat kehamilan, yang dapat menyebabkan

terjadinya risiko untuk terjadinya perdarahan saat persalinan.

Sebenarnya semua wanita yang berusia subur, sebaiknya mengkonsumsi

makanan yang mengandung banyak Zat besi.



8. Cuci tangan sesering mungkin, terutama setelah memegang daging

mentah pada saat memasak atau setelah menggunakan kamar kecil. Karena

dengan cuci tangan akan mencegah penyebaran kuman dan virus yang dapat

menyebakan penyakit.



9. Kenali keadaan diri sendiri. Bila ada tanda atau gejala yang tidak

biasanya seperti nyeri, perdarahan vagina, merembesnya air ketuban,

pusing, pingsan, nafas menjadi pendek, gemetar, nadi menjadi cepat,

terus mual dan muntah, pembengkakan pada sendi, tidak merasakan

pergerakan janin, dan gejala atau tanda lainnya, konsultasikanlah

dengan dokter Anda.



10. Berhati-hatilah dalam mengkonsumsi obat-obatan termasuk juga

obat-obat tradisional. Termasuk juga alkohol dan kafein. Kafein yang

ada pada teh, kopi, minuman ringan dan coklat perlu juga dibatasi.





11. Obat-obatan yang sering diminum sebelum hamil, misalnya

obat-obatan untuk hipertensi, epilepsi, asma atau kencing manis, perlu

dikonsultasikan kembali dengan dokter Anda. Apakah perlu dilakukan

perubahan atau penyesuaian dengan kehamilan Anda? Apakah obat-obatan

ini aman digunakan dalam kehamilan?



12. Obat-obatan yang dijual bebas seperti untuk mengatasi flu dan

batuk, mungkin dapat membahayakan janin dalam kandungan. Oleh sebab

itu, konsultasikanlah dulu dengan dokter sebelum meminumnya.



13. Jangan sungkan atau takut bertanya pada dokter. Karena ini

menyangkut kesehatan janin dan ibu sendiri. Lebih baik kita

berhati-hati dan menanyakan semua kekhawatirkan yang kita rasakan.



14. Bergabung dalam kelas untuk ibu hamil seperti kelas senam hamil.

Selain dapat mengambil manfaat dari kelas tersebut, calon-calon ibu

juga dapat membagi pengalaman dan menambah pengetahuan dengan sesama

calon ibu lainnya.



15. Tetaplah beraktifitas karena akan baik untuk sang ibu maupun sang

calon bayi. Olahraga yang biasanya aman untuk ibu hamil seperti

berjalan, berolahraga, bersepeda statis. Tapi ingatlah untuk selalu

berkonsultasi dengan dokter sebelum memulainya.



16. Makanlah dalam porsi kecil tapi sering, sekitar 5 - 6 kali

perhari. Ini jauh lebih baik daripada makan dalam 3 porsi besar

sehari. Pola makan dengan porsi kecil yang lebih sering, dapat

mengurangi mual-muntah di pagi hari dan nyeri lambung.

Hindarilah makanan yang dapat membuat lambung nyeri, walaupun Anda

menyukainya. Gantilah dengan makanan yang lebih bergizi.



17. Hindari mandi atau berendam dengan air panas saat hamil. Karena

panas yang tinggi dapat membahayakan kehamilan.





18. Rencanakan dan buatlah lingkungan rumah yang aman untuk si kecil

nantinya. Hal ini untuk mencegah bahaya-bahaya yang tidak diinginkan.



19. Hindarilah daging yang belum dimasak atau yang dimasak kurang

matang, cucilah tangan setelah memegang hewan peliharaan atau

berkebun. Ini untuk mencegah terjangkit parasit toksoplasma yang

menyebabkan penyakit toksoplasmosis, yang dapat membahayakan janin

dalam kandungan.



20. Karena ukuran rahim yang semakin besar, seiring dengan kurang

efisiennya fungsi ginjal akibat kehamilan, dapat menyebabkan ibu lebih

sering buang air kecil. Dapat juga dapat terjadi keluar air seni saat

bersin, batuk atau ketawa. Ini disebabkan karena adanya tekanan rahim

pada kandung kemih, yang sering terjadi pada bulan-bulan pertama

kehamilan. Jika buang air kecil disertai rasa panas, nyeri dan lebih

sering, periksakanlah ke dokter.



21. Berat badan yang berlebihan atau kurang selama kehamilan dapat

menyebabkan masalah bagi si kecil yang masih dalam kandungan.

Janganlah melakukan diet selama hamil untuk menurunkan berat badan

yang berlebih sebelum berkonsultasi dengan dokter.



22. Melakukan vaksinasi untuk kehamilan. Tanyakanlah pada dokter

mengenai hal ini, kapan sebaiknya vaksinasi diberikan.



23. Hindari pemeriksaan dengan sinar X (ronsen). Jelaskan pada dokter

bila Anda sedang hamil bila dokter meminta Anda untuk melakukan

pemeriksaan itu.



24. Berikan lingkungan yang sehat untuk si kecil dalam kandungan. Dan

saat si kecil telah lahir, dan tumbuh semakin besar, tetaplah beri dia

bimbingan dan kasih sayang. Kesehatan dan keamanan pada lingkungannya,

harus selalu diperhatikan.



25. Istirahatlah yang cukup. Pada saat beristirahat sebaiknya

berbaring ke samping, terutama ke sisi kiri bila sesuai saran dokter.

Posisi ini akan memberikan sirkulasi darah terbaik untuk sang janin

dan dapat mengurangi pembengkakan pada tungkai kaki.



Sumber : Info sehat

MASA AWAL KEHAMILAN


Pendahuluan

Kami hendak bertanya terlebih dahulu untuk sekedar meyakinkan Anda, sebelum Anda para Insider mengetahui informasi - informasi penting di dalam halaman ini. Apakah Anda sudah siap memiliki 'tambahan' anggota baru di dalam keluarga Anda ?


Bila jawabannya adalah TIDAK, maka sebaiknya Anda langsung meng-close layar ini. Tetapi bila jawaban Anda adalah YA, maka silahkan Anda mengetahui kelanjutan informasi - informasi penting di bawah ini.

Bila jawabannya adalah YA, maka langkah pertama adalah, mempersiapkan sebaik mungkin diri Anda, baik dari segi behaviours, jadwal makan / gizi, mental dan fisik, juga keadaan keuangan Anda. Ini merupakan kunci dari sehat atau tidaknya si Kecil secara keseluruhan nanti (khususnya bagi Sang Ibu).

Sedangkan bila Anda belum siap, tetapi kehamilan telah terjadi, maka ada kemungkinan bahwa Anda akan menjalani hari-hari yang berat (keadaan tertekan / stress / depresi baik dari segi pikiran maupun secara fisik juga keuangan) sehingga hal tersebut akan berpengaruh langsung pada kondisi bayi yang sedang dikandung.
Hubungan dari keadaan tersebut dengan kondisi kandungan adalah dikarenakan pada saat keadaan tertekan / stress / depresi baik dari segi pikiran maupun secara fisik ini terjadi, maka hormon Sang Ibu akan ikut larut dan diantarkan oleh jaringan tubuh Sang Ibu ke jaringan tubuh si Bayi di dalam kandungan, sehingga si Bayi pun akan ikut merasakan hal-hal tersebut dan akan berakibat ... si Bayi / si Kecil pada saat setelah dilahirkan akan menunjukkan gejala-gejala gelisah, cepat marah / tersinggung dan lain-lain (sebagai orang tua, hal-hal ini sangat tidak kita harapkan bukan ?).

Berbicara mengenai masalah keuangan diatas, maka Anda harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik antara lain adalah biaya untuk pemeriksaan (bidan, mantri, dokter kandungan / umum), biaya persalinan (rumah sakit / rumah bersalin), biaya kelahiran (secara normal / caesar), biaya keperluan tumbuh / membesarkan si Bayi setelah proses kelahiran dilakukan (thermometer kuping, popok, baju, celana, pampers dan lain-lain), biaya tak terduga (bila tiba-tiba Sang Ibu atau si Kecil sakit / ada kelainan sehingga harus menjalani operasi) dan biaya-biaya lainnya yang saat ini belum terpikirkan oleh Anda.

Sebaiknya Anda, baik Sang Ayah maupun Sang Ibu mempersiapkan hal-hal diatas kira-kira 6 (enam) bulan sebelum merencanakan terjadinya sebuah kehamilan. Ini dimaksudkan agar pada saat kehamilan terjadi, Sang Ibu khususnya, tidak mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan, melainkan sudah siap secara optimal akan segala sesuatunya baik dari segi perasaan yang riang / selalu senang / siap menghadapi perubahan bentuk tubuh yang akan serba membesar / siap akan perubahan peran sebagai orang tua dan lain-lain, hal-hal mana yang juga akan mempengaruhi keadaan psikologis si Bayi (biasanya berat badan Sang Ibu akan meningkat kurang lebih sebanyak 6,5 Kg sampai dengan 17 Kg di dalam masa kehamilan, dan ini masih di dalam batas kewajaran yang normal).

Saran - saran yang sebaiknya Anda lakukan secara optimal (untuk calon Ayah dan Ibu) di dalam masa 6 (enam) bulan penantian sebelum masa kehamilan dimulai, yaitu antara lain :

1. melakukan / mencari informasi akan perencanaan terjadinya kehamilan misalnya : bertanya-tanya pada kawan / saudara yang sudah berkeluarga, melakukan konseling pada ahlinya (seperti : ahli gizi, ahli kandungan, ahli anatomi & perawatan tubuh, ahli genetika, ahli gigi dan lain - lain), mengikuti seminar dan sebagainya

melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui apakah ada penyakit-penyakit tertentu yang diderita oleh salah satu / kedua calon orang tua tersebut. Sebaiknya Anda

2. melakukan pemeriksaan kesehatan yang menyeluruh dan mendetail pada salah satu laboratorium yang memeriksakan hal ini (dan laboratorium yang kami anggap cukup terjamin tingkat keakuratan hasil laporannya adalah di PRODiA). Sehingga bila ada hal-hal yang kurang beres, maka hal-hal tersebut bisa dihilangkan, minimal diperkecil resikonya, atau masih sempat dilakukan tindakan - tindakan pencegahan.
Ingat !!! ... Segala penyakit yang diderita harus disembuhkan terlebih dahulu, minimal dicegah, atau diperkecil resikonya agar si Bayi (janin) tidak terkena imbas / akibat dari penyakit tersebut dikarenakan ada penyakit-penyakit tertentu yang bisa berakibat sangat fatal / buruk pada janin yang dikandung seperti : rubela, herpes dan lain-lain, juga termasuk kelainan genetika orang tua dengan janin (adanya perbedaan rhesus golongan darah Rh- atau Rh+)

3. menghentikan penggunaan pil-pil yang bersifat mencegah terjadinya ovulasi seperti pil Kontrasepsi, pil KB, spiral dan lain-lain

4. agar diusahakan oleh kedua calon orang tua tersebut untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi tinggi minimal 3 (tiga) kali dalam seminggu [selama 6 (enam) bulan masa penantian atau masa sebelum kehamilan terjadi tersebut] seperti : Ikan, kacang kedelai, alpukat, tauge, jeruk, kalsium (dalam susu atau Nutrient High Calcium Powder), pepaya, terong, tomat, telur, mengkudu, wortel, dan Calcium Chewable Tablet.
Ini juga berhubungan dengan peningkatan kwalitas sperma dan ovum yang akan menghasilkan janin berkwalitas dalam kandungan bila dilihat dari segi kesehatan